Ribuan Warga Mengungsi, Banjir dan Longsor Terjang Sumatra Utara: Ulah Perusakan Hutan atau Cuaca Ekstrem?
Sumatra Utara – Ribuan warga terpaksa mengungsi setelah banjir besar dan longsor melanda sejumlah kabupaten di Sumatra Utara pada akhir pekan lalu. Banjir dengan ketinggian antara 1 hingga 2 meter merendam permukiman, sementara material longsor menutup akses jalan dan merusak puluhan rumah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan bahwa curah hujan ekstrem selama beberapa hari terakhir menjadi pemicu utama meluapnya sungai dan terjadinya longsor di daerah berbukit. Sejumlah titik dianggap berada dalam kondisi rawan akibat intensitas hujan yang meningkat tajam dalam waktu singkat.
Namun, para pemerhati lingkungan menilai bahwa kerusakan hutan dan aktivitas alih fungsi lahan juga berpotensi memperburuk dampak bencana. Beberapa wilayah yang sebelumnya merupakan hutan lindung dilaporkan telah mengalami penurunan tutupan vegetasi dalam beberapa tahun terakhir, yang dapat mengurangi kemampuan tanah menyerap air.
“Kombinasi hujan ekstrem dan degradasi lingkungan dapat meningkatkan risiko banjir bandang maupun longsor,” ujar seorang peneliti lingkungan. Ia menekankan bahwa investigasi lebih lanjut masih diperlukan untuk menentukan faktor paling dominan dalam kejadian kali ini.
Sementara itu, para pengungsi kini ditempatkan di beberapa pos darurat. Mereka membutuhkan bantuan berupa makanan, air bersih, selimut, serta layanan kesehatan. Pemerintah daerah bersama relawan terus melakukan evakuasi lanjutan dan pembersihan material longsor yang menghambat jalan utama.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dan lereng perbukitan untuk tetap waspada karena potensi hujan lebat diperkirakan masih berlangsung dalam beberapa hari ke depan.(rma)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar