Gus Yahya Tegaskan Tetap di Kursi PBNU: Ulama PBNU Sepakat Kepemimpinan Berlanjut

Gus Yahya Tegaskan Tetap di Kursi PBNU: Ulama PBNU Sepakat Kepemimpinan Berlanjut



Jakarta — KH Yahya Cholil Staquf, yang akrab disapa Gus Yahya, kembali menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki niat untuk mundur dari jabatan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Pernyataan ini disampaikan setelah beredarnya risalah Rapat Harian Syuriah PBNU yang diduga meminta agar Gus Yahya mundur. 


Isu pengunduran diri mencuat karena dalam risalah rapat Syuriah (20 November 2025), Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, dan beberapa pengurus harian Syuriah menuliskan bahwa Gus Yahya “harus mengundurkan diri dalam waktu 3 hari,” jika tidak, maka akan diusulkan pemakzulan.


Menanggapi dokumen tersebut, Gus Yahya menegaskan bahwa masa amanah yang ia terima dari Muktamar ke-34 adalah lima tahun, dan ia berniat menyelesaikannya penuh. ([detikcom][2]) Dia juga mempertanyakan keabsahan risalah yang beredar, menyerukan untuk melakukan verifikasi, termasuk melalui bukti tanda tangan digital, sebelum mengambil kesimpulan. 

Di sisi lain, puluhan kiai dan alim ulama PBNU berkumpul dalam silaturahim di Gedung PBNU, Jakarta, pada Minggu malam (23 November). Dari pertemuan tersebut, muncul keputusan penting: tidak ada pemakzulan atau pengunduran diri, dan struktur kepengurusan di bawah Gus Yahya akan tetap berjalan hingga akhir masa jabatannya. ([detikcom][3])


Katib Aam PBNU, KH Ahmad Said Asrori, menyatakan: "Semua sepakat, tidak ada pemakzulan, tidak ada pengunduran diri … sampai Muktamar yang akan datang." Ia juga menekankan bahwa segala perubahan kepengurusan harus melalui mekanisme konstitusional, yaitu melalui Muktamar, bukan lewat rapat biasa. 

Gus Yahya menggarisbawahi komitmennya untuk menyelesaikan masa jabatannya sebagai Ketum PBNU sesuai amanah muktamar. ([detikcom][5]) Ia juga menyatakan akan terus membuka dialog dengan jajaran kiai sepuh dan struktur PBNU guna mewujudkan rekonsiliasi internal demi kemaslahatan organisasi dan bangsa. ([rama][1])



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.