“H. Bambang Widjanarko: Guru Harus Menjadi Cahaya di Tengah Gelombang Digitalisasi Pendidikan”



Mojokerto, 25/11/25 — Peringatan Hari Guru Nasional tahun ini menjadi momen penting bagi Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto, H. Bambang Widjanarko, untuk menyampaikan pesan mendalam terkait tantangan baru yang dihadapi para pendidik di era digital.

Dalam pernyataannya, H. Bambang Widjanarko menegaskan bahwa peran guru tidak pernah tergantikan meski dunia terus bergerak menuju digitalisasi.
“Teknologi bisa membantu, tetapi guru tetaplah jiwa dari sebuah pendidikan. Di tengah derasnya arus digital, guru adalah cahaya yang memastikan anak-anak kita tidak kehilangan arah,” ucapnya.

Ia menjelaskan bahwa perkembangan teknologi membawa dua sisi: peluang dan tantangan. Digitalisasi memang mempermudah proses belajar, namun sekaligus menuntut guru untuk terus beradaptasi.
“Saat ini guru harus mampu menguasai perangkat digital, metode pembelajaran daring, hingga pengelolaan informasi yang cepat. Tanpa dukungan memadai, guru akan tertinggal dari perubahan,” tambahnya.

Sebagai Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto, H. Bambang Widjanarko menegaskan komitmennya untuk mendorong pemerintah daerah memperkuat fasilitas digital di sekolah, termasuk pelatihan teknologi bagi guru.


“Kami melihat banyak guru yang sangat berdedikasi, tetapi belum sepenuhnya mendapatkan akses teknologi. Ini harus menjadi agenda prioritas. Digitalisasi tidak boleh membuat guru kewalahan, tetapi justru harus menguatkan mereka,” ujarnya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih menghargai perjuangan guru yang kini bukan hanya mengajar di kelas, tetapi harus menjadi pendidik, motivator, sekaligus pendamping digital bagi para siswa.
“Tugas guru hari ini jauh lebih berat dibandingkan dulu. Mereka menghadapi generasi yang sangat akrab dengan gawai, sehingga guru harus menjadi pengarah, bukan hanya pengajar,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, H. Bambang Widjanarko berharap Hari Guru Nasional tidak hanya dirayakan sebagai ajang seremonial, tetapi menjadi dorongan nyata untuk memperbaiki ekosistem pendidikan di Mojokerto dan Indonesia secara luas.



“Mari kita jadikan momentum ini untuk memperkuat pendidikan, memperkuat guru, dan memastikan digitalisasi berjalan tanpa menghilangkan sentuhan manusia yang menjadi inti dari proses belajar,” Ujarnya.


Diberdayakan oleh Blogger.